Keindahan panorama Candi Purwo ditengah-tengah Hutan belantara



        Candi Purwo memilik Panorama yang sangat Indah berada di tengah-tengah Hutan bakau yang masih asri dan alami,dikelilingi sungai, sungklon,campuan/tempuran,kali tigo,dan teluk Pangpang yang menambah keindahan Panoramanya,
                        Candi Purwo berada di tengah-tengah Hutan Rimba yang alami

       Dimana hulu dari Candi Purwo atau timur laut dari Candi Purwo ada sebuah gunung yang bernama gunung sembulungan/gunung ikan yang merupakan daratan gunung sembulungan menyatu dengan Alas Purwo keseluruhan. Cuma Candi Purwo ini berada di tengah-tengah hutan bakau yang dikelilingi sungai/sungklon, campuan dan teluk.
Keindahan Teluk Pangpang sangat cocok menjadikan tujuan Wisata Dunia disamping pemandangan yang asri alami dan juga karena airnya yang sangat bagus untuk Wisata air.
Wisatawan bisa menaiki perahu atau boat melalui Dusun Pondok sebelah barat Candi Purwo kuranglebih 1 Km,perjalanan wisata air bisa mengelilingi sungai menembus Teluk,dengan tujuan masing-masing seperti :
-        Candi Purwo perjalanan melalui teluk Pangpang masuk lewat aliran sungai sebelah barat dan timur Candi Purwo.
-     Wisata air tawar  yang berada di Timur Candi Purwo berjarak kurang lebih 2,5 km yang terdahulu merupakan peninggalan Ni Mas Wilu Nateng Dirah dari Alas Jirah Kediri istri dari Empu Beradah,tempat Air Tawar merupakan tempat permandian dan meditasi Beliau mendapatkan Wahyu Durga Murti,Air Tawar yang ada di Daerah Rondo Kuning berada di pinggir Rawa-rawa yang airnya merupakan sumber asli sewaktu-waktu air teluk pasang bisa tertutup permukaan sumber air dalam artian mata air yang ada di tengah laut yang terkenal dengan Tirta Amerta Kehidupan,disekitarnya banyak tumbuh pohon bakau,warulot,surya penengen,kalikukun yang masih alami
-    Gunung Sembulungan menjadikan tempat Situs Candi Ciwa  Budha jaman Kerajaan Kediri dan berlanjut ke jaman kekuasaan Mengwi waktu di Blambangan dan juga Candi Gunung Sembulungan merupakan pemoksaan seorang Brahmana dari Megwi dan Pendeta Buda bernama Khongcu
-          Makam Gandrung berada di bawah kaki Gunung Sembulungan,makam ini ada sejak Jaman Belanda
-          Pelabuhan ikan di Daerah Muncar

 Panorama Sungai,Campuan,sungklon di Candi Purwo
Keberadaan dan Keindahan Teluk Pangpang sampai sekarang jarang Wisatawan tahu tempatnya karena akses jalan dan dermaga di Dusun Pondok Asem yang menjadi tempat Pusat tujuan Wisata Candi Purwo dan Wisata Teluk pangpang baru dalam tahap rencana.

 Aliran Sungai menuju Teluk Pangpang
Semoga kedepan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat bisa secepatnya memperhatikan dengan Pembangunan berkesinambungan demi kemajuan Daerah Banyuwangi karena Bali sangat dekat dan Wisatawan Asing yang ada di Bali bisa kita arahkan ke Banyuwangi,dimana Wisatawan saat ini selalu diarahkan ke Lombok,Nusa Lembongan Nusa Penida dan Jawa Tengah yang sudah mulai maju.


Video diatas memperlihatkan Wisatawan berkunjung ke Candi Purwo dan mengelilingi Teluk Pangpang,Air Tawar dan Gunung Sembulungan

 Kami berharap semoga Pemerintah,Media Lokal,Media Nasional dan Media Internasional bisa membantu dalam pengembangan Wisata yang ada di Banyuwangi....matur nuwun...rahayu...rahayu...rahayu..

https://candipurwo.blogspot.co.id

untuk melihat peta lokasi Candi Purwo bisa klik dibawah ini.
 https://goo.gl/maps/C1Xf6rEmArz





Location: Kalipait, Tegaldlimo, Banyuwangi Regency, East Java, Indonesia

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri dan Sejarah Candi Purwo

Image
        Masyarakat Alas Purwo dari jaman dahulu sudah ada petunjuk dan wangsit dari para pendahulu atau Leluhur meraka yang ada di Alas Purwo,wangsitnya adalah sebagai berikut : kalau sudah waktunya akan ada anak kecil menunggang kuda putih dari Purwo akan datang dengan membawa wangsit dari Leluhur Jawi yang akan membantu dan membangun Alas Purwo menjadi Kota Pusat Spiritual Nusantara saat itulah Nusantara mulai berangsur-angsur mengalami perubahan,kemajuan ekonomi,pariwisata mulai akan muncul di tanah Purwo,kuda putih yang dimaksud pada jaman sekarang apakah kendaraan tersebut...?,dengan tidak sengaja, tidak di kehendaki,tidak dipaksa dan tidak dimengerti sebelumnya. Kuda Putih yang selalu setia menemani Saya ( I Wayan Sucita ) dalam menyusuri Alas Purwo sampai ikut ngayah ngangkut material di hutan rawa-rawa yang sewaktu-waktu tidak bisa di lewati dengan mobil biasa,kalau jaman dahulu orang-orang memakai kuda bisa masuk hutan,nyeber...
Read more

Perjalanan Panjang Sejarah Leluhur pendiri Candi Purwo Sang Putu Jumatang

Image
       Perjalanan panjang Sejarah Gumi Badung tak terlepas dari Seorang Senopati besar dan terkenal sakti yaitu Sang Putu Jumatang keturunan dari Ida Dalem Sawahan(Banjar Sawah,Pedungan) yang di angkat anak oleh Begawan Dalem Gaduh pendiri Pura Dalem Gaduh Jumatang generasi ke tujuh (Pura Dalem Puseh Jematang sekarang ) yang tinggal di Daerah Jematang,Desa Denpasar Abad ke XIII,Ida Begawan Dalem Gaduh adalah Putra dari Dalem Gel-gel generasi ke ketujuh,sebelum mengambil kepanditaan sebagai Begawan Beliau diberi mandat oleh Dalem Gel-gel sebagai Bendahara Kerajaan Gel-Gel membangun dan membiayai Pura-Pura yang ada di Badung,Desa Denpasar,semasih Kadipaten Denpasar Kerajaan Manca Puri Bali,Kerajaan Denpasar pertama yang didirikan oleh Ida I Dewa Gede Agung Putra dari Puri Agung Semarapura,Ida Begawan Dalem Gaduh merupakan sentana dari Ida Dalem Gelgel,begitu juga tugas para Leluhur Beliau dari Jaman Kerajaan Gel-gel yang dijadikan Bendahara Kerajaan Gel-Gel...
Read more

Amanah Sang Prabu Brawijaya V dengan Sabda Palon terbukti

Image
Indonesia sebagai tanah air kita bersama, dimana kita berpijak saat ini tidak terjadi begitu saja,melainkan mengalami suatu proses yang sangat panjang dalam Sejarah Nusantara di dalam penyatuan,yang tercatat   di dalam Sejarah dari Jaman Mataram Kuno(Mataram Hindu),Jaman Kerajaan Kediri,Jaman Kerajaan Singosari,Berlanjut sampai Kerajaan Majapahit yang di Pimpin oleh Raja Tribuana Tungga Dewi dengan Mahapatih Gajah Mada bercita-cita mempersatukan Nusantara akhirnya dapat terwujud oleh Kerajaan Majapahit dan setelah berumur kurang lebih seratus Tahun Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan Total dengan Raja terakhir Raden Angkawijaya atau Prabu Brawijaya V, Akhir dari Kerajaan Majapahit Prabu Brawijaya V, banyak berkeluh kesah dalam kesedihan karena Jawa dan Nusantara mengalami kehancuran diterpa angin dari dalam dan luar Kerajaan,Beliau meratapi nasib Nusantara kedepan dengan Purnakawan Beliau yakni Sabdapalon Nayagenggong dalam perjalanan sampai dipasisir pantai Timur Tan...
Read more