Ritual Mendem Dasar di Candi Purwo
Setelah kita selesai melakukan Ritual Pengeruakan
Karang berlanjut kita nyukat karang yaitu ngukur tempat dimana akan di bangun Candi,merancang
pasilitas pendukungnya,semua kita perhitungkan secara seksama
Acara mendem dasar dilakukan oleh masyarakat
Pondok Asem bersama-sama dengan Masyarakat Bali yang sudah dari sejak awal ikut
ngayah membantu dan mempunyai tugas masing-masing,sebulan sebelum acara
Pemendeman Dasar dilaksanakan masing-masing Kelompok mendapatkan tugas
masing-masing nunas jaton,dan memohon restu ke tempat-tempat yang di arahkan
sama Beliau sebelumnya seperti memohon restu ke Candi Prambanan,Candi Borobudur,Parangtritis,Suryadiningrat
Solo,Puncak Gunung Lawu,Gunung Bromo,Gunung Semeru,Trowulan,Gunung Agung Bali,Pura
Lempuyang Luhur,Puncak Gunung Batur,Sad Kahyangan Bali,Dasar Gelgel,Majapahit,Maospahit,Pura
Dalem Puseh Badung dan Pura-pura lainnya agar semua Lelihur mengetahui dan
patut kita memohon Restu Beliau agar apa yang kita rencanakan menurut Dauh
Niskala semoga dilindungi dan di tuntun.
Rombongan dari Bali semua tiba di Pura Purwokaton
Dusun Pondok Asem Desa Kedung Asri dekat Candi Purwo yang akan dibangun,keesokan
hari mulai pagi kita sudah mulai persiapan berjalan iring-iringan ( me- peed )
bersama-sama dengan Masyarakat Desa setempat.Acara mendem Dasar di Puput oleh Ida Pedanda Manuaba Griya Saba Gianyar bersama-sama dengan masyarakat Bali dan
Penduduk dari Desa setempat ngayah sampai acara selesai dengan sukses.
Ritual Adat Jawa memperkaya Seni Budaya Nusantara menuju Kemakmuran
Adapun yang ditanam disana adalah antara lain:
Kwangen dari umat, batu bulitan, jaton dari tempat kita memohon,bata
merah berisi sastra, terakhir panca datu (Lima unsur logam dan permata ).
Adapun
makna daripada mendem dasar apalagi akan membangun Bangunan Suci seperti Candi,menganut
dari sastra astabhumi aji kusala-kusali tidak terlepas daripada kerangka Agama
sekecil apapun, langkah Agama itu selalu berorientasi kepada filosofis, etika dan
sarana. Secara filsafat dasar itu adalah dasar bumi yang dilambangkan oleh bata
merah yang bergambar Padma Ngelayang dan batu bulitan yang merajahkan bedawang
nala dan dipaling dasar didahului dengan pengeruwak yang dilakukan dengan
segehan agung dan diatasnya itu kwangen, setelah itu baru disusun pras me-ayam
biying (merah) dan selanjutnya baru diteruskan dengan batu bulitan yang merajah
bedawang nala dan berikutnya dilanjutkan dengan batu merah yang merajah asta
nala atau padma ngelayang, baru dengan kelapa gading, lalu ditaburi dengan
beras kuning yang dilengkapi dengan Panca Datu. Panca Datu disini diwakilkan
dengan uang-uang logam (uang kepeng) dan lain-lain disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang dapat dijangkau pada kondisi masyarakat.
Sesaji Jawa untuk memohon keselamatan Lahir Batin yang harus tetap dilestarikan
filsafatnya
yang sangat esensi adalah kita akan membangun ibaratnya kalau kehadiran
implementasi daripada kehadiran iptek adalah kita memasang receiver, receiver
daripada transmitter, transmitter dalam hal ini adalah pancaran Tuhan Yang Maha
Pencipta itu, sehingga kita menyusun suatu komponen-komponen elektronika yang
seperti sarana-sarana tadi, simbul-simbul penuh makna itu, untuk menjadi
sirkuit yang dapat menyamakan frequensi gelombang elektromagnit pancaran
daripada gelombang elektromagnit partikel-partikel kosmik Tuhan bisa diterima
oleh receiver yang kita pasang tadi, yang disebut panca datu tadi. Nah inilah
esensi daripada mulang dasar itu sehingga nantinya kita berkomunikasi dengan
Hyang Maha Pencipta melalui tempat suci itu, kita sudah mendapatkan suatu
gelombang frequensi yang sama dengan segala password-password-Nya.
Video acara Ritual mendem dasar untuk membangun Candi Purwo
untuk melihat peta lokasi Candi Purwo bisa di klik dibawah ini :
Comments